Have an account?

Selasa, 03 Februari 2009

TIDURNYA PARA PENJAGA MALAM

Sebagaimana yang kita tahu, setiap hari, setiap malam setelah jam 12.00 dari emper kompleks B terdengar suara radio. Tidak di tegur oleh keamanan? Memang, karena radio tersebut di hidupkan untuk menemani para santri yang ronda.

Setiap malam telah dijawdwalkan ronda bagi para santri yang telah ditempel di depan kompleks A. Per kamar. Sebelumnya, pagi dan sore kamar yang di jatah ronda itu juga mendapatkan jatah piket halaman. Menyapu, mengumpulkan sampah, menaruh pada keranjang sampah, dieteruskan ke gerobak dan dibuang di tempat pembuangan sampah sebelah utara lapangan Karang.

Kadang pihak kamar lupa akan tugasnya untuk piket halaman, jadi teman-teman santri yang lain mengingatkannya baik langsung menuju kamar dan diberitahukan ataupun lewat speker.Biasanya jika malam harinya ronda, pagi harinya anggota kamar itu di bebaskan dari kegiatan ngaji pagi. Jika bertepatan hari Ahad dan terkena jatah mempersiapkan Pengajian Ahad Pagi, mulai membersihkan masjid, menyiapkan tikar, al-Qur’an dan speker, juga membuat wedhang t e h sekaligus menyuguhkannya, maka biasanya pada piket kali ini diganti oleh kamar pada jadwal setelahnya. Jika kebagian piket Kulah pada siang harinya, maka biasanya pada piket kali ini juga diganti oleh kamar pada jadwal setelahnya.
Akhir-akhir ini semakin jarang terdengar teriakan dari kang santri yang ronda pada sekitar jam 3 dinihari. Padahal biasanya dulu sering sekali terdengar teriakan tersebut, ”Kang…sahur kang.. sahur… sahur …sarapan…sarapan.. sarapan…”. Yang berarti semakin jarang kamar-kamar yang kebagian ronda untuk masak. Kalaupun masak paling-paling cuma air panas buat kopi.

Pada waktu ronda sendiri pak Farikhin selaku ketua keamanan menyarankan atau menghimbau agar ada anggota kamar yang kebagian ronda untuk berkeliling pondok. Selain untuk menjaga keamanan pondok juga agar dzikir, wirid, sholawat atau baca surat-surat tertentu dan pada ujung atau pojok-pojok pondok agar di adzani. Hal itu tidak lain dan tidak bukan untuk mageri pondok.

Fenomena sekarang, beberapa anggota kamar yang bertugas piket ronda ternyata pada saat ronda tertidur, entah di tidur-tidurkan. Faktornya pun bermacam-macam, mulai lelah karena aktifitas hari itu yang padat, malam sebelumnya melekan, ataupun yang lain. Tapi bagaimanapun juga, kewajiban ronda, menjaga keamanan pondok di malam hari tetap harus dilaksanakan.

Hal ini telah disinggung juga oleh bapak ketua pondok putra, bapak Aris Syadzili dalam pengarahan beliau pada akhir kegiatan malam jumat beberapa minggu yang lalu yang intinya mestinya santri itu konsekwen. Jika subuh seteelah sholat subuh tidak mau di bangunkan karena alas an ronda, ya jangan tidur. Kiranya benar apa yang dikatakan bapak Aris tersebut, mari kita sebagai santri bersama-sama membangun keamanan pondok kita. Dari kita dan manfaatnya untuk kita juga. -ADT-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar