Have an account?

Selasa, 27 Januari 2009

Request Des.. 08' II

Diminta memberi itu biasa, tapi tidak diminta tetap memberi itulah yang luar biasa. Itulah yang mendorong kami untuk mencantumkan lagu milik band pendatang baru pemilik single ‘Suara’ pada edisi kali ini. Yups! Benar sekali, Hijau Daun. Walaupun tak ada yang ngrequest lagu ini, namun kami pikir kami perlu menyuguhkan kepada anda pembaca budiman, mengingat masih seringnya kita mendengar santri-santri nyanyinya pas reff-nya saja. Itupun nggak bener.
Coba saja bayangin, akan kami contohin:
Suara dengarkanlah aku
Apa kabar dunia bila kau tak di sampingku
Apa kabar dunia, bila kau tak bersamaku
Kan nggak wagu kalau nyanyinya sudah fals bin sumbang sekali, eh … liriknya juga salah pisan. Pokoknya kami berharap lagu-lagu yang sering ngelantur dari satu judul ke judul yang lain sudah nggak ada lagi setelah ini. Kami takut anda dituntut oleh ‘Hijau Daun’ karena dikira menyelewengkan lagu yang sudah susah-payah mereka ciptakan. Tak usah banyak komentar, langsung saja kami suguhkan.
Suara ‘di sini aku menunggu’

Hijau Daun

Disini aku masih sendiri
Merenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu … masih tanpamu
Bila esok hari datang lagi
Ku coba tuk hadapi semua ini
Meski tanpamu meski tanpamu
Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenung
Di tempat ini aku bertahan
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap didakam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku slalu dihatinya
Aku disini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Dan aku masih tetap disini
Melewati semua yang terjadi
Aku menunggumu … aku menunggumu

Jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas dengan kebaikan, itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah dzalim. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.

Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kehawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kehilangannya.

Kita tidak akan memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya. Tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.
Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya.

Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat terus-menerus.
Rasa takut bukan untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar