Entah kenapa hujan yang tidak semestinya ini tidak juga kunjung berhenti, tidak semestinya. Bukankah seharusnya bulan ini belum memasuki musim hujan? Tapi kenapa hujan begitu lebat, bahkan disertai petir yang bersahut-sahutan memekakkan telinga. Apa mungkin ini akibat dari pemanasan global yang sering diomongkan orang–orang di tv itu? Atau karena alam memang sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya? Ah .... wallahualam bisawab.
Aku hanya duduk termenung dibalik kaca reiben mengamati gejala alam yang tak lumrah ini.
”Bukankah hidupmu juga ngak lumrah?” Bisik hatiku.
Kubiarkan alam pikiranku mejelajah kembali kemasa silam yang telah terlewati. Masih kuingat dengan jelas kala itu hujan juga sangat deras seperti halnya hujan kali ini. Saat itu datang seorang wanita yang tidak lain adalah pacarku, yang dengan bercucuran airmata meminta pertanggung jawabanku atas hubungan kami yng memang sudah melangkah cukup jauh, kami sudah terjebak dalam hubungan tanapa batas norma dan moral sehingga hal-hal yang tidak semestinya kami lakukanpun kami lewati bersama dengan dalih cinta.
Kini dalam rahim wanita itu sudah tertanam benih yang didasari nafsu dan diselimuti dosa kami berdua.
”Mas kamu sesegera mungkin harus menikahi aku! Aku ngak mau perutku semakin membesar sementara kita belum resmi menikah!” pintanya.
”Aku malu mas! Aku nggak tahu bagaimana nanti keluargaku ketika mengetahui hal ini. Tapi bukannya selama ini kita melakukannya selalu pakai pengaman? lantas bagaimana ini bisa terjadi?”
Apakah aku benar-benar harus menikah dikala usiaku masih muda? lantas bagaimana studiku? bagaimana aku memberi makan anak istriku sementara aku sendiri belum becus cari duit? Apakah aku siap membina sebuah keluarga? Aku benar-benar bingung tak tahu harus berbuat apa, hanya menyesal yang bisa kuperbuat. Betapa bodohnya aku, kenapa ini sampai bisa terjadi.
”Sudahlah de’.. mari kita cari jalan keluarnya, tenang-tenang....” kucoba menenangkan perasaannya.
”Bagamana aku bisa tenang! mas..pokoknya kita harus segera menikah!”. nadanya mulai meninggi.
”Menikah itu perkara gampang de’! tapi apa kamu ngak malu nikah dalam keadaan sudah hamil gara-gara kecelakaan? Trus nanti mau ditaruh mana muka orang tua kita? Kalau cuma nikah aja kecil.. Tidakkah kaupikirkan bagaimana nantinya kita hidup, bagaimana membiayai anak kita. Apa mungkin keseharian kita dikirimi terus sama orang tua? Ingat de’ kita ini belum kerja, kuliah saja ngak kelar-kelar bagaimana nanti kalau sudah nikah?” Berbagai alasan kukemukakan untuk menenangkannya.
”Lantas kalau tidak nikah mau apa? Mau dikemanakan bayi ini mas..? Kamu mau aku mengaborsi kandungan ini? nggak nggak...mas.. Aku nggak mau berbuat dosa lagi mas”. Kupegang wajahnya kuhadapkan wajahnya menghadap wajahku
”Dengar de’.. coba kau pikirkan apa yang aku katakan tadi, bagaimana nati kita menjalani hidup?” Kucoba terus untuk meyakinkannya.
”Aku nggak mau tau mas...yang kuinginkan saat ini agar kamu segera menikahiku. Titik!” Dengan penuh emosi kukatakan padanya.
”Apa kamu yakin kalau bayi itu benar-benar anakku?” Aku hilang ingat. Kalut dengan segala tuntutannya.
Plak....! Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat di sebelah kiri pipiku, dengan penuh emosi ganti kutampar wajah perempuan yang ada didepanku. Bahkan tidak cuma taparan, dengan membabibuta pukulan demi pukulan kuhujamkan pada wajahnya disertai dengan makian-makian yang tidak seharusnya ditujukan pada seorang perempuan.
Kulihat lebam kebiru-biruan diwajah ayu wanita yang pernah memberikanku kebahagiaan itu. Kasihan juga aku melihatnya, kudekati dia coba kuraih wajahnya yang dibasahi air mata kesedihan dan ketakutan.
”Sory... maafkan aku, aku tidak bermaksud begini”. Berbarengan dengan suara petir yang mengelegar tiba tiba sebuah benda keras menghantam pelipis kananku, seketika itu juga dunia menjadi gelap.
Kudapati tubuhku terbaring diatas lantai, samar-samar kulihat tembikar tempat bunga edelwaise hancur berantakan. Kurasakan perih pada dahiku dan pelan-pelan kuraba, kulihat tanganku belumuran darah. Kucoba untuk bangkit, kuraih kaca spion yang tergeletak di atas meja, kulihat luka menganga di pelipis sebelah kananku. Kuedarkan pandangan mataku ke setiap sudut ruangan, tapi tak kudapati perempuan yang tadi bersamaku kupanggil namanya berulang kali tapi tidak ada jawaban, hanya suara petir dan derasnya air hujan yang bisa ditangkap indera pendengaranku. Kucari dia diluar, disekitar kontrakan tapi tak kutemuka,n seolah-olah hilang lenyap ditelan derasnya hujan.
”Mas..mas...mas Raci..” Sebuah suara membuyarkan lamunanku, kulihat istriku berdiri didekat pintu tengah memanggil-manggil namaku, kulihat ditangannya membawa tatakan yang diatasnya ada segelas kopi panas.
”Kopinya mau ditaruh mana?” Tanya istriku, dengan sedikit isyaratku diletakkannya kopi diatas meja tepat didepanku,
” Kok saya lihat mas tadi ngelamun? Ada apa mas..?”
”Ah tidak..tidak ada apa-apa” Kucoba tetap menyembunyikan masalah ini dari istriku, dan entah kapan rahasia kelam yang mewarnai perjalanan hidupku ini akan kuberitahukan padanya.
”Kalau mas ngantuk mbok ya istirahat, tidur, nanti malah sakit lho..” Sangat kurasakan betapa ia sangat memperhatikan diriku selama ini. Tak berapa lama ia kembali kedalam dan membiarkanku kembali larut dalam lamunan.
De’ dimana kini kau berada? Masihkah kau menghiasi hamparan bumi ini? bagaimana dengan anak kita? Segala usaha telah kulakukan untuk mencari keberadaanmu, tapi hasilnya selalu nihi. Maafkan aku yang telah menyakiti perasaanmu, sehingga kau harus menanggung penderitaan itu sendiri.
Kotagede 29 Februari08
Cerpen ini kami temukan berserak diantara file-file As-Sibaq dengan tanpa menyertakan nama penulis. Mungkin saja penulis punya moto bahwa dia ingin yang dikenal karyanya, bukan penulisnya. Apresiasi tinggi dari kami untuk anda sang penulis!.
Labels
- Artis Lokal (2)
- Cerpen (4)
- GEGURITAN (1)
- Humor Santri (2)
- KILAS BERITA (2)
- Komplek A (2)
- Komplek B (2)
- Komplek C (2)
- Lain-lain (2)
- Lapsus (2)
- Laput (2)
- NGETEL (2)
- Nguyahi Segoro (2)
- Opini (2)
- Puisi (2)
- Request (3)
- Resensi (2)
- Salam Redaksi (2)
- Suara Sumbang Santri (1)
- Ulama Harismatik (1)
- Ultah (2)
link yang lain... .
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2009
(42)
-
▼
Januari
(22)
- Salam Redaksi Des.. 08'
- The Legend of Petai
- الكفاءة
- Sebuah Renungan
- MENBUMIKAN AL FATIHAH
- REKONSTRUKSI GEDUNG ASRAMA
- NOTEBAR n BAU
- ... .Humor Des 08'
- Geguritan Des..08'
- Cinta Sekejap, Penambah Semangat
- OSAMA bukan bin LADEN
- UltahDes.. 08'
- Request Des.. 08' II
- Request Des.. 08' I
- Bajigur
- IDUL ADHA FIL MA’HAD
- Popok Basah, Menjadi Sampah?
- PROGRAM BARU PSDM
- Genk Kopi Setan
- Raci
- Personality Picu Kesuksesan
- Renungan
-
▼
Januari
(22)
Team Kreator As-Sibaq
Team Kreator As-Sibaq edisi Februari 2009 kali ini :
M. Alim Khoiri, Irawan Fuadi, Ahsin Dinal Mustafa, Feri Al-Farisi, Anam A8
Alamat Redaksi :
Jl. Wetan Kantin No 1, Lawang Ijo
Komplek B, Asrama Mahasiswa dan Tahassus
e-mail : as_sibaq@yahoo.co.id
blog : sibaqjogja.blogspot.com
Pondok Pesantren Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta 55172
Telp. (0274) 374 469
M. Alim Khoiri, Irawan Fuadi, Ahsin Dinal Mustafa, Feri Al-Farisi, Anam A8
Alamat Redaksi :
Jl. Wetan Kantin No 1, Lawang Ijo
Komplek B, Asrama Mahasiswa dan Tahassus
e-mail : as_sibaq@yahoo.co.id
blog : sibaqjogja.blogspot.com
Pondok Pesantren Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta 55172
Telp. (0274) 374 469
Mengenai Saya
- AS-SIBAQ
- Majalah dinding Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yang terbit BERKALA (Kadang kala terbit, kadang kala tidak :)) setiap satu bulan sekali. Majalah dinding ini di proses oleh santri putra. Untuk Majalah dinding putri bernama As-Sabiq.
Pengumuman
Bagi yang ingin ikut mengisi mading as-sibaq, silahkan kirim karya anda di as_sibaq@yahoo.co.id atau dapat langsung dikirimkan kepada pengurus as-sibaq. tulisan dapat kami edit tanpa menghilangkan esensi dalam tulisan anda. Terimakasih.
komentar yuk.. .
Blog Archive
-
▼
2009
(42)
-
▼
Januari
(22)
- Salam Redaksi Des.. 08'
- The Legend of Petai
- الكفاءة
- Sebuah Renungan
- MENBUMIKAN AL FATIHAH
- REKONSTRUKSI GEDUNG ASRAMA
- NOTEBAR n BAU
- ... .Humor Des 08'
- Geguritan Des..08'
- Cinta Sekejap, Penambah Semangat
- OSAMA bukan bin LADEN
- UltahDes.. 08'
- Request Des.. 08' II
- Request Des.. 08' I
- Bajigur
- IDUL ADHA FIL MA’HAD
- Popok Basah, Menjadi Sampah?
- PROGRAM BARU PSDM
- Genk Kopi Setan
- Raci
- Personality Picu Kesuksesan
- Renungan
-
▼
Januari
(22)
Twitter Updates
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar